Minggu, 05 Oktober 2014

Kisah Huang Xiang




Cerita Budi Pekerti
Kisah Huang Xiang


Pada  masa Dinasti Han Timur, hiduplah seorang yang bernama Huang Xiang, nama kehormatannya adalah Wen Qiang. Saat dia berusia 9 tahun, ibundanya jatuh sakit dan meninggal dunia. Meskipun masih berusia 9 tahun, namun Huang Xiang sudah tahu berbakti.

Huang Xiang setiap hari sangat merindukan ibundanya yang telah tiada, tanpa sadar airmata selalu mengalir memenuhi pelupuk matanya, penduduk dusun yang melihat kondisi dirinya yang selalu memikirkan ibundanya, memujinya sebagai anak yang berbakti. Huang Xiang yang kehilangan kasih sayang seorang bunda, mencurahkan segenap baktinya kepada sang ayah, semua pekerjaan rumah baik berat maupun ringan diselesaikannya seorang diri, sepenuh hati memberi perhatian pada ayahanda.

Puncak musim panas, setiap hari habis makan malam, tampak para tetangga akan memindahkan bangku ke halaman rumah, duduk di luar menikmati kesejukan malam sambil berbincang-bincang. Pada waktu begini, anak-anak suka meminta orang dewasa untuk bercerita pada mereka, kalau tidak maka mereka akan bermain-main dibawah panorama malam.

Namun diantara keramaian tersebut takkan ditemukan bayangan Huang Xiang, ternyata Huang Xiang cilik merisaukan ayahnya yang telah sibuk bekerja seharian, oleh karena panasnya cuaca sehingga tidak bisa tidur nyenyak, sehingga mengipasi tempat tidur ayahnya. Tangan kanan kecapekan lalu berganti tangan kiri, tangan kiri sudah pegal lalu berganti tangan kanan. Beginilah dia mengipasi dan sejenak-sejenak bergantian tangan, mengipasi terus hingga hawa panas telah hilang seluruhnya, barulah dia mempersilahkan ayahnya tidur. Sehari, dua hari…..hingga sepanjang musim panas, dia juga akan bertindak serupa.

Musim gugur berlalu menyongsong datangnya musim dingin, setiap malam tiba seluruh rumah dipenuhi hawa dingin bagaikan es yang membeku, andaikata bertemu dengan hari turun salju, maka akan lebih tak berdaya lagi. Tetapi Huang Xiang yang berbakti memiliki cara supaya sang ayah setiap malam dapat tidur dengan nyaman. Setiap menjelang malam, Huang Xiang akan berbaring di atas tempat tidur ayahnya yang dingin membeku, dengan menggunakan panas tubuhnya untuk menghangatkan tempat tidur ayahnya, barulah kemudian mempersilahkan sang ayah untuk tidur, dengan demikian ayahanda akan terhindar dari penderitaan panas maupun dingin.

Hari demi hari, tahun demi tahun berlalu, sikap bakti Huang Xiang tersebar ke seluruh pelosok dusun, kabupaten hingga seluruh negeri.

Pada masa kini dimana perkembangan tehnologi maju dengan pesat, masyarakat semakin makmur, kita tidak perlu seperti Huang Xiang mengipasi tempat tidur lagi. Namun semangatnya dalam mewujudkan bakti pada ayahbunda selamanya harus kita teladani. Saat malam di musim panas tiba, sebagai anak sepatutnya terpikir untuk lebih awal menghidupkan pendingin ruangan sehingga kamar ayahbunda jadi sejuk, saat ayahbunda sudah tidur maka pendingin ruangan harus dimatikan agar mereka tidak kedinginan; saat musim dingin tiba, apakah terpikir untuk menghidupkan penghangat ruangan sehingga ayahbunda merasa nyaman.

Berbakti bukanlah tugas anak-anak, tetapi bagi setiap putra maupun putri juga harus mewujudkannya. Terutama saat ayahbunda lanjut usia semakin memerlukan perhatian dan kasih sayang, jika ada waktu luang seharusnya selalu berada bersama ayahbunda, supaya ayahbunda merasakan suasana kekeluargaan. Kita harus meneladani Huang Xiang, mulailah dari setiap tindakan sekecil apapun, berbakti pada ayahbunda.




     


東漢時有個人,姓黃名香,字文彊。在他九歲的時候,母親便病故了。雖然黃香只有九歲,但他已深深懂得孝的道理。

黃香每天都非常思念去世的母親,常潸然淚下,鄉里的人看到他思母的情景,都稱贊他是個孝子。失去了母親的黃香,更把全部的孝心都傾注於父親,家中大大小小的事情,都親自動手去做,一心一意服侍父親。

三伏盛夏,酷熱難當。每天只要吃過晚餐,就可以看到鄰居們搬出椅子,坐在屋外乘涼聊天。小孩子這時總是會趁機要求大人們說故事,要不就是追逐著在夜幕下玩耍。但是在這麼多人中,卻永遠找不到黃香的影子。原來細心的小黃香,擔心勞累一天的父親因天太熱,睡不好覺,正拿著扇子在床邊扇枕蓆。左手扇累了,換右手,右手酸了,再換左手。就這樣一下又一下的扇著,一直扇到蓆子已經暑氣全消,黃香纔會去請父親上床睡覺。一夜、兩夜……整整一個夏天都這樣。

過了秋天,隆冬來臨,每到晚上整個屋子就冷得像冰窯一般,要是碰上下雪的日子,就更有得受了。但是孝順的黃香,仍然有辦法讓父親每天晚上睡得舒舒服服。 只要天一黑,黃香就會鑽進父親冰冷的被窩裡,用自己的身體,把被子弄得暖烘烘的,然後再請父親去睡,這樣父親就可以免去寒冷之苦了。  

日復一日, 年復一年。黃香的孝行,傳遍了左鄰右舍,傳遍了全縣,也傳遍了全國。

現今科技發達,物質生活富裕了,我們不需要再像黃香那樣扇席暖床了。但他孝敬父母的精神是永遠值得我們學習的。當夏天夜晚來臨時,小朋友是否想到早早的開冷風讓房間涼爽,父母入睡再及時的關掉冷風,以免著涼;冬天時,是否想到開暖風讓父母感到絲絲暖意。當然用電的同時也一定要注意安全。

行孝也不只是小朋友的責任,而是天下所有做子女應該做的。當父母上年紀時,更需要的是精神上的關愛,如果有時間,應該經常和父母在一起,讓父母感到親情的溫暖。
我們要以黃香為榜樣,從身邊一點一滴的小事做起,孝敬父母。