Selasa, 09 Desember 2014

Gou Jian Mencicipi Empedu



Cerita Budi Pekerti

Gou Jian Mencicipi Empedu

Pada masa Dinasti Zhou, periode Chunqiu (periode semi dan gugur yang berlangsung dari tahun 770-476 SM) dan periode Peperangan Antar Negara (475-221 SM), para pemimpin negara saling berperang memperebutkan kekuasaan, diantaranya Negara Wu dan Negara Yue, karena saling berperang sehingga menjalin permusuhan yang mendalam.

Pada saat itu Negara Yue dipimpin oleh Gou Jian, sementara Negara Wu dipimpin oleh Helu. Saat Gou Jian menduduki tahta, kedua negara sedang saling berperang, prajurit Yue berhasil memanah Raja Wu sehingga Helu menderita luka parah. Raja Wu, Helu, sebelum meninggal dunia berpesan pada putra mahkota, Fu Cha agar membalas dendam.

Setelah Fu Cha menduduki tahta menjadi Raja Negeri Wu, mengangkat Bo Pi dan Wu Zi-xu sebagai pejabat penting yang menangani urusan negara. Demi mengingatkan dirinya untuk balas dendam atas kematian ayahnya, dia mengutus sepuluh orang berdiri di jalanan yang akan dilewatinya setiap hari lalu dengan nada suara tinggi berkata padanya : “Fu Cha, apakah anda telah melupakan balas dendam?” Maka Fu Cha akan menjawab : “Dendam ayahanda takkan berani ananda lupakan!”

Setelah melalui jerih payah selama tiga tahun lamanya, kekuatan militer Negara Wu telah bertambah kuat, Wu Zi-xu merasa sudah saatnya melakukan penyerangan, maka itu dia memberi saran kepada Fu Cha untuk mengobarkan perang pada Negeri Yue.   

Negara Wu dan Yue berperang lagi, prajurit Wu berhasil mengepung prajurit Yue. Gou Jian amat bersedih hati, mengeluh : “Apakah saya harus mati di sini?” Sesungguhnya dia ingin membunuh istri dan putra putrinya, lalu mengadakan penyerangan berani mati terhadap prajurit Wu, tetapi dicegah oleh dua pejabat setianya yakni Fan Li (536-488 SM), dan Wen Zhong.

Wen Zhong berkata : “Tempo hari Raja Tang dipenjarakan di Xiatai, namun dia dapat bersabar menahan hinaan, sehingga kemudian berhasil mendirikan Dinasti Shang (1600-1046 SM); Kaisar Zhou Wen-wang juga pernah dipenjarakan, bersabar terhadap hinaan, kemudian berhasil mewujudkan Dinasti Zhou yang bertahan selama 800 tahun. Mereka merupakan pemimpin yang sukses. Mengapa paduka tidak memandang bahwa kegagalan ini sebagai kesempatan untuk permulaan yang lebih baik lagi?”

Maka itu mereka menyuap pejabat Negara Wu, Bo Pi, dibawah bantuannya, Raja Wu, Fu Cha tidak membunuh Gou Jian, Gou Jian dan istrinya dijadikan budak dan bekerja di istana.

Di Negeri Wu, status Gou Jian adalah pemimpin negeri terjajah, Raja Wu menugaskan mereka pagi hari memberi makan pada kuda, malam hari membersihkan makam raja terdahulu. Saat Fu Cha bepergian, maka dia akan menyuruh Gou Jian menarik kuda, penduduk dan para pejabat Negeri Wu yang melihatnya semuanya tertawa dan menghinanya, merendahkan Gou Jian dan istrinya.
Dengan menahan hinaan, Gou Jian mengaku kesalahannya dan meminta maaf, dengan tekun dia bekerja tanpa mengeluh, Fu Cha perlahan mulai kehilangan kewaspadaan pada Gou Jian, tiga tahun kemudian, membebaskannya pulang ke Negeri Yue. Fan Li merekomendasikan agar Wen Zhong ditugaskan untuk membantu menangani urusan Negara Yue, sementara dirinya sendiri berpura-pura membantu Raja Wu, sehingga Negeri Wu merasa tenang dan tidak waspada akan kebangkitan Negeri Yue, dua tahun kemudian Negeri Wu juga membebaskan Fan Li untuk pulang ke Negeri Yue.

Setelah Raja Yue, Gou Jian pulang kembali ke Negeri Yue, mengenang kembali bagaimana dia melewati hari-hari penuh hinaan, dalam hatinya dipenuhi amarah. Dia bertekad suatu hari nanti akan membalas penghinaan ini. Dia mengambil sebutir empedu yang sangat pahit lalu digantung di depan dirinya, tak peduli duduk atau berbaring, dia akan memandang empedu tersebut, setiap kali waktu makan, dia akan mencicipi sejenak pahitnya empedu tersebut, lalu berkata pada diri sendiri : “Apakah anda telah melupakan penghinaan yang anda alami tempo hari?”

Sebagai seorang pemimpin negara, dia turun langsung ke sawah bercocok tanam bersama rakyat negerinya, istrinya juga turun tangan ikut menenun kain. Sehari tiga kali mereka makan menu vegetarian yang bersahaja, sama sekali tidak pernah menambah menu sepotong daging, pakaian yang dikenakan juga terbuat dari kain kasar, tiada bedanya dengan rakyat biasa.

Gou Jian mulai mengumpulkan insan bijak dan berbakat di negerinya, memberikan pada mereka perlakuan istimewa, sehingga dalam sekejab negerinya bertambah kuat. Terhadap orang miskin mereka selalu memberi bantuan, terhadap keluarga yang sedang berduka, mereka akan hadir langsung memberi penghormatan, atau memberikan biaya pemakaman, semangatnya yang mencurahkan perhatian terhadap penduduk negeri mendapat sambutan dari seluruh rakyatnya.   

Sementara itu Raja Wu yang memiliki kekuatan militer mengajak perang dengan Negara Qi, pejabat tinggi Negeri Wu, Wu Zi-xu telah berkali-kali mengingatkan Fu Cha agar waspada pada kebangkitan Negeri Yue, daripada meninggalkan kekhawatiran di hari kelak, tetapi malah diremehkan oleh Fu Cha, ditambah hasutan dari Bo Pi, akhirnya Fu Cha memaksa agar Wu Zi-xu mengakhiri hidupnya sendiri. Dengan hilangnya Wu Zi-xu yang merupakan pejabat setianya, akhirnya Negeri Wu harus melangkah ke arah kemusnahan.

Melalui waktu selama 22 tahun, Negeri Yue telah siap untuk menyerang Negeri Wu, dan berhasil memenangkan peperangan, Raja Wu, Fu Cha dipenjarakan di atas Gunung Gusu. Fu Cha memohon pada Gou Jian supaya dapat serupa dengan dirinya tempo hari yang membebaskan Gou Jian pulang ke negerinya, tetapi pejabat tinggi Negeri Yue, Fan Li, tidak setuju. Lalu Gou Jian mengijinkan Fu Cha tinggal di Yongdong, Fu Cha tidak mampu menahan hinaan, lalu bunuh diri. Sebelum meninggal, Fu Cha sempat dengan berlinangan air mata berkata : “Saya benar-benar tidak punya muka bertemu Wu Zi-xu!”

Sebuah negara yang bahkan pemimpinnya sendiri menjadi budak di negeri orang lain, sama halnya dengan terjajah, namun dapat bangkit kembali dari keterpurukkan, lalu membalas dendam, dalam sejarah ini hanya terjadi pada Negeri Yue saja. Membalas penghinaan pada negara adalah urusan besar, namun harus dijalankan di atas moralitas, Gou Jian duduk dan berbaring selalu mencicipi pahitnya empedu, bersama istrinya mereka bekerja keras membangun bersama rakyat negerinya, para prajurit dilatih dengan baik, maka itu mereka dapat membalas dendam atas penghinaan pada negerinya.

Apabila kita dapat meneladani semangat “baik duduk maupun berbaring mencicipi pahitnya empedu”, ketabahan, tekun dan mandiri, giat belajar, semua ini dijadikan tujuan hidup, maka bukan saja dapat hidup dengan tenang, bahkan juga dapat melayani negara dan masyarakat dengan lebih baik lagi. Semangat Raja Negeri Yue, Gou Jian merupakan teladan bagi kita semuanya.      






句踐嘗膽

周朝春秋戰國時期,諸侯各國戰事連連,其中吳國和越國毗鄰而居,因相互交戰而結下了世代冤仇。

當越國的王位傳到句踐時,吳國的國君是闔廬。句踐即位這一年,吳越兩國交戰,越兵將吳王射成重傷,吳王臨死之前,囑咐兒子夫差一定要為自己報仇雪恨。他抓住夫差的手說:「你可一定不能忘記雪恥啊!」

夫差當了吳王,任命伯嚭為太宰,伍子胥為謀臣,管理國家大事。為了讓自己牢牢記住父親的囑咐,他派了十個人,每天站在他必經之路上,在他進進出出時,就高聲叫道:「夫差,你忘記亡國之仇了嗎? 」夫差則含淚高聲回答:「國恥父仇絕不敢忘!」經過三年的努力,吳國的力量大增,伍子胥認為時機已成熟,就勸說吳王攻打越國。

吳越再次交戰,這一次,越軍大敗於會稽山,被吳軍團團圍住。句踐心情十分沮喪,長嘆道:「難道我就死在這裡了嗎?」他本欲殺掉妻子兒女,將珠寶付之一炬,與吳軍決一死戰,但被兩位大臣——范蠡和文種勸止。

文種說道:「昔日湯王被囚禁在夏臺,忍辱負重,開闢了商朝的天下;周文王也曾被囚禁在羑裡,隱忍默守,而成就周朝八百年基業,他們後來都成就了王業。從這些歷史事例可以看出,禍兮,福之所伏啊!國君何不將這一次的戰敗作為重新崛起的轉機呢?」於是他們用重禮買通了吳國的太宰伯嚭,在他的協助之下,吳王夫差沒有殺句踐,而把他和夫人放在宮廷裡當奴僕使喚。

在吳國,句踐的身份是亡國之君,吳王讓他們夫妻白天放養馬匹,晚上為吳國的先王守墓。夫差出行時,讓句踐在車前牽馬,吳國的眾位大臣則在一旁嬉笑謾罵,對他們夫婦極盡羞辱。句踐忍辱含垢,不辭勞苦,夫差逐漸對他失去戒心,三年之後,將他放回越國。范蠡推薦文種在國內輔佐國政,自己則和大夫柘稽作為人質繼續留在吳國,以使吳國君臣放心,過了兩年吳國將范蠡也放了回來。

越王句踐返回越國之後,回想自己和著血淚度過的屈辱日子,心中郁塞滿腔,悲憤不能自己。他決心勵精圖治,有朝一日定要雪此奇恥大辱。他把一顆很苦的膽掛立在自己的案前,無論坐臥都仰望著它,每次吃飯之前也親自嘗一下這個苦膽,並且對自己說:「你難道忘記了會稽之恥嗎?」

作為一國之君,他親自下田耕作勞動,夫人也親自紡織布疋。三餐僅吃簡單的素食,從不多加一塊肉,穿的都是粗布衣服,與平民百姓無別。句踐廣納國內賢能人才,以上賓之禮厚待他們,一時國力大增。對待窮人,經常予以救濟,對待鄰里喪家,更是親自參與弔唁,或資助喪葬的費用,他這種勤政愛民的精神深獲民心的擁戴。

而吳王因國家強大而恣意興兵攻打齊國,吳國大臣伍子胥屢次勸諫吳王注意越國的動向,以免留下後患,但夫差卻完全不以為意,再加上太宰伯嚭的挑撥離間,夫差竟賜伍子胥自盡。失去了賢臣良相,終於讓吳國走向滅亡之途。

經過二十二年的時間,歷史上稱為「十年生聚,十年教訓」,越國各方面的準備都已經做好了。於是越國發兵進攻吳國,大破吳軍,並將吳軍圍困整整三年,吳軍被徹底打敗了,吳王夫差被困在姑蘇山上。夫差懇求越王句踐,能像自己當初放過他一樣放過自己,但越國大臣范蠡堅決不同意。句踐私下裡答應讓夫差居住在甬東之地,夫差羞愧難當,就自殺了。臨死之前,夫差掩面而泣,說道:「我實在沒有臉面去見伍子胥啊!」

一個國家,連國君都做了他國的奴隸,相當於已經亡國了,但卻能奇跡般地重新復興,報仇雪恨,這在歷史上只有越國纔做到了。報國恥是一件大事,貴在遵道而行,句踐臥薪嘗膽,生聚十年,教訓十年,禮賢下土,與夫人刻苦工作,對軍隊進行數次整修,故能一舉而雪會稽之恥。

如果我們能多把「臥薪嘗膽」的精神——堅忍不拔、刻苦自立、勤奮學習,奉為一生努力的目標,那麼不僅可以安身立命,而且更可以報效國家社會。越王句踐的精神正是我們傚法學習的榜樣。
 
注:「句」,此字是多音字,一音gou(一聲),古同「勾」,是人名、國名中的用字。高句驪是古國名,句踐是越國國王名。請參照《現代漢語詞典》和《現代漢語規範詞典》,謝謝。