Senin, 06 Oktober 2014

Meng Zhong Mencari Rebung




Cerita Budi Pekerti

Meng Zhong Mencari Rebung


Pada masa Periode Tiga Kerajaan, di Negara Wu terdapat seorang anak berbakti, bernama Meng Zhong, nama kehormatannya Gong Wu. Saat berusia kecil ayahnya telah meninggal dunia. Sejak itu dia hidup bersama ibundanya dengan saling mengandalkan satu sama lainnya. Meng Zhong sangat berbakti pada ibundanya. Usia bunda semakin hari semakin menua.

Suatu kali bunda jatuh sakit dan kritis, sangat ingin minum sup rebung, tetapi sekarang sudah hampir mendekati pertengahan musim dingin, cuaca sangat dingin, mana mungkin ada rebung yang menjulur keluar. Meng Zhong sungguh tak berdaya, hatinya begitu panik dan terdesak, namun dalam ketidakberdayaan, dia juga tidak mampu menahan diri untuk pergi ke Hutan Bambu.

Sepasang tangannya memegang kayu, teringat akan bunda yang terbaring sakit di tempat tidur, tanpa disadari air mata menetes dari pelupuk matanya, semakin dipikirkan semakin bersedih, akhirnya menangis tersedu-sedu. Mungkin hati baktinya telah menggugah langit dan bumi, mendadak, dimana tetesan airmatanya jatuh mengenai tempat tersebut, permukaan tanahnya segera retak dan terbuka, dari retakan tersebut keluarlah rebung, tangisan Meng Zhong segera berganti jadi tawa ria, menghapus air mata di wajahnya, dengan gembira segera memetik dan membawa rebung pulang ke rumah.

Hati bakti Meng Zhong telah menggugah langit dan bumi, tanah retak tumbuh rebung, sehingga ibunda lekas pulih. Dapat dilihat betapa berbaktinya Meng Zhong.

Kita berbakti pada ayahbunda, bukan hanya memberinya sandang dan pangan saja, namun juga harus bisa membuat ayahbunda merasa bahagia. Selain merasa bahagia, juga harus mengurai tali simpul di benak hati mereka. Apa yang diinginkan ayahbunda, apa yang ingin dimilikinya, didengarnya dan dilihatnya, sebagai putra putri harus lebih mencermatinya, berusaha mewujudkannya, agar mereka dapat merasakan kehangatan dari bakti putra putrinya, menikmati kebahagiaan hidup nan sempurna.

Masa kini karena setiap insan memiliki kesibukan masing-masing, tidak memungkinkan berada bersama ayahbunda setiap hari; bahkan berada jauh dari ayahbunda, setahun hanya dalam waktu yang singkat berada bersama ayahbunda. Tetapi kita boleh menggunakan telepon untuk menanyakan kabar mereka, atau fax atau email, sepatah kata penuh perhatian akan membuat ayahbunda merasa terhibur. Maka itu berbakti tidak membedakan kaya atau miskin, juga tidak mempersoalkan waktu luang dan sibuk, asalkan anda dapat membangkitkan ketulusan, dengan cara apapun pasti dapat membuat hati ayahbunda merasa tenteram, menjadi pelipur lara bagi ayahbunda.



孟宗哭竹


三國時候,吳國有個孝子,姓孟名宗,字恭武。很小的時候,他的父親便去世了。從此,母子倆相依為命。孟宗一直很孝順他的母親,對母親侍奉有加。母親年紀漸漸大了。有一次,母親病得很厲害,很想吃鮮筍做的湯,但這時都快冬至了,天很冷,哪裡還會有筍長出來啊。孟宗實在沒有辦法,心裡焦急萬分,可是束手無策,便忍不住跑到竹林裡。他雙手抱著毛竹,想著臥床的老母,不禁兩行淚簌簌往下落,孟宗越想越難過,竟大聲的哭了起來。或許是他的一番孝心感動了天地,突然間,眼淚滴落的地方裂開了,從地上露出了幾莖竹筍,孟宗看了破涕而笑,抹掉臉上的淚珠,興高采烈地把這些竹筍帶回家去。他做竹筍湯給母親吃,母親吃了新鮮味美的湯後,疾病居然立刻就好了。孟宗的一片孝心都感動了天地,讓竹筍冬天破土,讓老母立刻康復。可見他是多麼的孝順。

我們孝敬父母,不是只有供給吃穿。奉養也要讓父母感到快樂。除了感到快樂以外,更要善體父母的心思。父母想要的、想得到的、想聽到的、想看到的,為人子女都要善加觀察,儘量能曲承親意,讓他們感受到子女的溫暖體貼的孝心,享受到人生的幸福美滿。
現在因為大家都很忙,不可能每天跟父、母親在一起;甚至遠離父母,一生跟父母相聚的時間都很短。但我們可以借助電話問候,可以借助傳真,可以借助e-mail,一句關懷的話語都可以讓父母欣慰。所以孝不分貴賤,也不分時間有無,只要你能真誠的付出,任何的方法都足以讓父母得到安心,都足以安慰父母。